Kembali lagi di #Modyarhood bersama saya dan Mamamolilo :D
Sedikit copy paste kali-kali ada yang belum ngeh, #ModyarHood adalah program kecil-kecilan saya bersama Mamamolilo dengan semangat ‘Walau kadang bikin mau modyar tapi tetap yahud’. Jadi #ModyarHood ini akan menginisiasi sebuah topik setiap bulannya (rencananya) seputar motherhood yang kemudian akan dijadikan blogpost oleh kami berdua. Diharapkan para buibuk lainnya bisa ikutan menulis blogpost dengan topik tersebut. Tujuannya untuk menampilkan lebih banyak sudut pandang tentang motherhood itu sendiri sehingga kita bisa lebih arif dalam menyikapi perbedaan.
Topik sebelumnya adalah seputar buku parenting. Tulisan saya bisa dicek di sini, sementara punya Mbak Okke ada di sini. Ada yang sudah ikutan nulis blog dengan topik parenting book ini yaitu Mbak Ozka, dan Mbak Fitrah MP. Harapannya topik #Modyarhood kali ini bisa memancing lebih banyak ibu-ibu untuk ikutan karena topiknya adalah…
GTM alias Gerakan Tutup Mulut
Tarak dung cesss~
Sungguh ini merupakan topik yang nggak akan ada habisnya untuk dibahas. Just in case anyone is wondering, GTM adalah masa-masa dimana anak susah makan. Jangankan makan, buka mulut pun nggak mau. Kalaupun berhasil dibujuk buka mulut, eh ternyata dilepeh atau lebih buruknya lagi: disembur, BUR! GTM sendiri sudah jadi istilah yang diakui setidaknya oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Menurut IDAI, penyebab GTM bisa jadi: rasa bosan, sedang sakit, tidak lapar, adanya trauma, baik terhadap makanan tertentu maupun proses makan itu sendiri.
Saya sendiri sudah dua bulanan ini merasakan Antariksa susah makan. Sebetulnya nggak GTM total, karena dia masih doyan makan sayur dan buah. Namun kalau dikasih karbohidrat dan protein seringnya dilepeh. Agak hipster kali ya doi, di saat anak-anak lain susah banget makan sayur sampai harus diakal-akalin sampai jadi risoles dia malah lebih pilih wortel dan waluh rebus daripada pasta dan telor dadar. Huff.
Sayapun berasumsi kalau Antariksa ini sebetulnya mau makan tapi nggak doyan sama makanan yang saya kasih. Saya sudah coba tawarkan dalam berbagai bentuk, mulai dari nasi biasa, nasi lembek, nasi tim, pasta, kentang dan ubi goreng dalam bentuk finger food. Gagal semuaaa! Padahal sudah dikasih gula, garam, butter, keju, dll. Micin doang kayaknya yang belom saya coba :’)))
Selain mencoba variasi jenis dan tekstur makanan, berikut hal-hal yang saya lakukan:
- Kasih vitamin penambah nafsu makan -> nggak ngaruh, apa mungkin vitaminnya kurang mahal ya? hahaha
- Pijet badan anak pakai minyak aromaterapi (ya Allah kapan giliran aku yang dipijet? *nangis di pojokan sambil ngeletekin koyo cabe*)
- Menghaluskan makanannya. Ini adalah solusi yang saya lakukan malam-malam kalau sudah desperate banget seharian anak belum makan dengan kuantitas yang signifikan. Ini juga merupakan kesempatan untuk saya masukkin segala mulai dari salmon sampai keju.
- Bujuk pakai kerupuk. (It’s okay to judge me, silently guys… go on… hahaha)
- Bujuk pakai pujian. Biasanya begini kalau ada bapak / nenek / kakek / anak-anak tetangga. “Lihat nih Abi, Antariksa makannya pinter banget… Coba Nak kasih lihat pinternya gimana…” -> kadang berhasil kadang enggak.
- Suruh dia suap sendiri. Ini sih pasti berhasil….. ngasih ibunya PR tambahan yaitu ngepel dan ngucek baju.
- Setelin TV. HAHAHAHA YAUDAHLAH YA.
Kalau sudah begini, runtuhlah segala idealisme dan teori parenting. Argumennya cuma satu: “Lah, daripada nggak makan?”
Yah, begitu deh. Inti dari post ini memang curhat aja sih, nggak bisa ngasih solusi juga apalagi pencerahan, hahahah. Saya sama sekali bukan mau menjustifikasi usaha-usaha saya yang bertentangan sama rekomendasi ahli. Saya juga bukan mau bilang apalagi mempromote kalau nyetelin TV adalah hal yang sah-sah aja dilakukan asal anak mau makan, sama sekali bukan. Lewat tulisan ini saya ingin berbagi, seandainya ada ibu-ibu di sini yang anaknya GTM juga dan dengna berat hati nggak bisa mengikuti idealisme: you’re not alone :’)
Last but not least, saya mau menyampaikan rasa salut saya kepada ibu-ibu yang telaten dan kreatif banget mengusahakan agar anaknya mau makan, apalagi masih sempat bagi-bagi resep. Asliii, acung jempol banget deh. Kepada kalian saya harus berterima kasih karena bikin saya terpacu untuk berusaha lebih, hehehe.
Kalau ibu-ibu sekalian yang baca ini, punya tips-tips mengatasi GTM nggak? Boleh sharing juga ya di kolom komen, siapa tau bisa dicoba oleh saya dan ibu-ibu lain yang baca, hehehe :) Oh iya, kalau mau sharing di blog masing-masing juga boleh yaaa, share linknya jangan lupa.
Cheers!
—
(Cerita Mamamo ada di sini yaaa)
Leave a Reply