Niat menulis blog lebih sering ternyata belum tercapai di bulan Januari. Pasalnya, bulan Januari kemarin terasa sangat panjang dan menyesakkan. Semua dibuka dengan banjir besar di awal tahun dan dilanjutkan dengan serangkaian berita buruk dunia (ramalan resesi ekonomi, ancaman perang, kebakaran hutan, corona outbreak). Menjelang akhir Bulan Januari sahabat saya, Akbar Ilham Manangkasi alias Cebi berpualng ke rahmatullah setelah sekitar hampir 4 bulan bergulat dengan kanker usus. Innalillahi wa innailaihi rajiun.

Sedih banget rasanya. Saya dan Cebi bertemu di unit kegiatan mahasiswa, Liga Film Mahasiswa ITB tahun 2008, kemudian kami sama-sama menjadi pengurus (fungsionaris) bersama 11 teman lainnya. Berteman 12 tahun dan menjalani banyak momen bareng, susah ataupun senang, rileks atau dalam tekanan, membuat kesedihan saya rasanya berlapis-lapis. Sedih kehilangan Cebi sebagai seorang teman; sedih karena kumpul fungs nggak akan pernah lengkap lagi, sedih karena kangen masa kuliah lalu menyadari bahwa sebetulnya terlalu banyak momen yang nggak akan bisa diulang and sometimes I wish I have lived more… fully. Life is so delicate and I’ve been crying from the idea, mostly when I was alone. I cried on ojek, I cried while walking on the street, I cried while scrolling through social media timeline, I cried while looking at my husband and son sleeping, I cried quite a lot indeed.
*
Bulan ini juga terasa penuh sesak karena ada 2 pekerjaan dengan deadline yang super tight, yaitu membuat 2 video lirik untuk soundtrack film ‘Milea: Suara Dari Dilan’ dan ‘Teman Tapi Menikah 2’.
Keduanya dikerjakan dengan proses yang lumayan ngebut tapi sebetulnya sangat seru.
Selain kedua video lirik, berikut highlights bulan Januari:
- Membaca ulang ‘Extremely Loud and Incredibly Close’
- Ikut jadi pembicara di event Big Alpha
- Buibu Baca Buku Book Club menambah personil baru :)
- Buku Sustaination yang saya ilustrasikan sudah terbit
- Ketemu, mampir ke studio dan ngobrol sama Patty & Raymond dari Catalyst Arts
- Memulai akun terpisah untuk Kelincuy: @klncuy
- Datang ke premier Film Semes7a bareng suami

Di akhir bulan saya bersama sebagian ibu-ibu arisan RT pergi ke Kuala Lumpur selama 3 hari 2 malam. Saya membuat video dokumentasinya di IG TV:
- Hari 1 – KLIA, KLCC, Batu Caves, Genting, KL Sentral
- Hari 2 – Malaka, Alor (Durian!), Mid Valley
- Hari 3 – Dataran Merdeka, Putrajaya, Mitsui Outlet Park, KLIA
Sungguh penutup yang bisa menjadi penawar lelah dan sesak yang terjadi sepanjang bulan.

Sedikit lega rasanya bisa menuliskan semuanya di sini walau nggak detail. Saya betul-betul merasa layak untuk istirahat dan menolak beberapa pekerjaan yang nggak ‘spark joy’. Setelah semua yang terjadi di bulan Januari, saya harap saya bisa mengatur waktu dan keseimbangan hidup dengan lebih baik. Seperti kata Cebi di tulisan terakhirnya di Medium:
Kerjaan pada dasarnya kalau sudah settle ya setiap hari harusnya ada kerjaan yang menunggu, mau ditunda, atau dikebut, besok pasti ada aja lagi yang dikerjain. Tarik napas dikit bang, yakin kalau hal terindah di dunia sebenernya adalah cuma enaknya pupup lancar dan enaknya bisa makan apa aja.
:)

2 Comments
:’) sending you much love. I miss you Putyyyy!
[…] beberapa kali saya mau menulis blog, namun bergitu melihat judul blog post terakhir yaitu ‘Bulan Januari yang Terasa Begitu Panjang‘, kok rasanya langsung pengen ngomong, “TERNYATA JANUARI BELUM ADA APA-APANYA AISIA […]