Hayo, siapa yang sudah nungguin #Modyarhood? Hahahaha, akhirnya saya dan Mamamo kembali untuk membawakan rubrik favorit mamak-mamak untuk tsurhat~ #hazek
Copy paste dulu lagi ya, siapa tau ada pembaca baru atau ada yang belum ngeh. #ModyarHood adalah program kecil-kecilan saya bersama Mamamolilo (a.k.a Okke Sepatumerah) dengan semangat ‘Walau kadang bikin mau modyar tapi tetap yahud’. #ModyarHood menginisiasi sebuah topik setiap bulannya seputar motherhood yang kemudian akan dijadikan blogpost oleh kami berdua. Diharapkan para buibuk lainnya bisa ikutan menulis blogpost dengan topik tersebut. Tujuannya untuk menampilkan lebih banyak sudut pandang tentang motherhood itu sendiri sehingga kita bisa lebih arif dalam menyikapi perbedaan.
Topik-topik kami sebelumnya adalah:
- Desember 2017 – Seputar buku parenting
- Januari 2018 – GTM alias Gerakan Tutup Mulut
- Februari 2018 – Nge-Date Setelah Punya Anak
- Maret 2018 – Pembagian tugas domestik suami dan istri dalam rumah tangga
- April 2018 – Momen ibu-anak apa yang dikangenin
- Mei Juni 2018 – Konflik Anak di Keluarga Besar
Yup, mohon maaf baru sempat hadir kembali di bulan Agustus karena bulan Juli kemarin kerjaan kami lagi lumayan heboh *eh iya ga sih? Apa aku doang, Mbak? HAHAHA*
Nah, topik kali ini adalah soal suka duka mainan anak. Seperti beberapa edisi sebelumnya, akan ada hadiah-hadiah dari partner #Modyarhood yang super ciamik untuk ibu-ibu yang ikutan tsurhat. Apakah hadiahnya? Gimana caranya? Baca sampai selesai yaaaa :3
Oke, jadi siapa ibu-ibu di sini yang selalu terkesima dan terpesona saat melihat foto-foto para ibu telaten yang bikin sendiri mainan untuk anaknya? SAYAAAAA… HAHAHA…
Dulu, sebelum punya anak dan rajin bikin prakarya setelah kuliah atau ngantor, saya selalu berangan-angan akan jadi ibu-ibu kreatif yang bikinin anaknya mainan DIY, membebaskan anak-anaknya untuk eksplorasi, berantakan, nggak takut kotor, penuh imajinasi, belajar dari alam. Saya juga berangan-angan akan menggambar flash card untuk anak saya sendiri, wayang-wayangan, busy board, dll. (edan, lengkap benerrr…) Waktu saya cerita sama bunda saya soal cita-cita ini, beliau bilang, “Ah, beli aja di pasar.”
Haaahh?
Hatiku menjerittt saat itu…. Seolah ingin berkata, “Bunda, anakmu ini suka hasta karya dan koleksi spidol serta isolasi loh. Kurang apa lagi? Aku pasti akan bikin mainan-mainan anakku sendiriii…”
Untungnya nggak jadi ngomong, karena ternyata: sampai sekarang belum sukses.
Beberapa kali saya coba bebikinan sama Antariksa, atau sekedar main-mainan sensori, belum sukses. Definisi sukses saya di sini: muka anak happy, kelihatan asyik, mainnya konsen dan lama, dan kalau bisa sih bagus buat difoto HAHAHAHAHA :’))) Saya pernah coba waktu masih masa-masa mouthing, water beads yang terlihat lucu-lucu itu mau dimakan. Akhirnya suami melarang main water beads. Diajarkan main pompom, kadang berhasil, namun seringnya dihamburkan kemana-mana. Mbak Tuti deh yang repot. Saya coba bikin playdough buatan sendiri, eh ternyata mamaknya doang yang semangat, anaknya lebih tertarik numpahin pewarna makanan ke segala penjuru. Ho ho hoh~
Kadang saya berpikir apakah Antariksa ini emang nggak bisa anteng? Atau memang saya nggak bisa memfasilitasi dia supaya menikmati mainan berafaedah? Namun, pada akhirnya saya yang balik bertanya ke diri sendiri: do I want to play with my son or do I want him to do what I want? Kadang ada juga sih rasa ingin posting foto anak saya yang lagi pose lucu main dengan anteng dan Instagramable, tapi ya sudahlah. Setelah beberapa kali nggak berjalan seperti yang saya bayangkan, saya pun lebih chill. (((CHILL)))
Yah, betul sih yang namanya orang tua pasti ingin yang terbaik untuk anak, mengembangkan kreativitas anak sejak dini, namun kalau dipikir-pikir kan main itu merupakan sarana interaksi orang tua dengan anak. Sometimes we want to push our limit, menjadi ibu yang lebih kreatif, telaten, namun kita harus menerima kalau anak nggak bisa disamakan karena selain potensinya beda (ada yang visual, kinestetik, dst), latar belakang dan kebiasaan keluarganya di rumah pun beda-beda. Kesabaran ibu-ibu untuk nyuci dan beberes pun beda-beda hahahaha :’))))
Kadang saya terpaku pada contoh-contoh yang ada di Pinterest atau Instagram. Padahal mungkin kalau memutar sudut pandang dari sisi anak saya, mungkin water beadsnya kalah menarik dari proses buka tutup keran, menumpahkan air, dst. Kadang saya terpaku kalau anak harus melakukan semuanya sesuai arahan, padahal apa yang sepele untuk saya bisa jadi seru untuk anak dan sebaliknya.
Intinya? Bebaskeun~
Saya sendiri akhirnya menjadikan baca buku sebagai aktivitas favorit. Entah apakah itu termasuk main atau bukan tapi membaca bersama membuat kami berinteraksi dan sama-sama menikmati kegiatan tersebut. Yup, saya pikir penting juga bagi orang tua untuk menikmati proses main itu sendiri, entah itu dengan mainan buatan sendiri, ataupun mainan yang kita beli di pasar dan online shop :”D Saya pun akhirnya mengerti kenapa ibu saya dengan santai bilang, “Ah, beli aja di pasar” dan mulai menantikan masa-masa anak saya bisa diajak main LEGO bareng. Supaya saya ada alasan buat beli, hahaha.
Yah, kira-kira begitu lah cerita random saya soal main-mainan. Kalau ibu-ibu gimana? Punya cerita atau curhatan menarik soal mainan atau main sama anak? Yuk tulis di blog masing-masing, karena ada hadiah dari 3 partner #Modyarhood.
Syaratnya begini:
- Tulis blog post dengan tema ini di blog masing-masing
- Posting foto yang ngasih tau link postingan buibuk dan tag/mention kami di IG, janganlupa kasih tagar #Modyarhood
- Tinggalkan komen dengan tautan ke posting buibuk di blog saya dan Mamamo.
- Deadlinenya tanggal 31 Agustus 2018 ya
Hadiahnya apa dan dari siapa? Mari disimak :D
Zoe Toys
“Learn Better with Playing”
Bermula dari mengajak Si Kecil bermain dan belajar melalui sarana mainan edukatif, Cynthia memulai Zoetoys di October 2015, tujuannya untuk menginspirasi orang tua dalam mengedukasi anak usia dini, dengan memudahkan mencari dan mengetahui mainan yang cocok untuk usia anak-anak mereka. Zoe Toys menyediakan mainan-mainan edukasi yang bermutu dengan harga yang terjangkau, termasuk juga untuk orang tua yang mencari kado untuk anak saudara dan teman yang ulang tahun. Tidak perlu kebingungan karena banyak pilihan yang disediakan. Selain mainan edukasi anak, Zoe Toys juga menyediakan buku untuk menunjang edukasi anak. Zoe Toys juga sudah memiliki pelanggan tetap tidak hanya di dalam negeri, namun juga luar negeri, seperti Singapura, Malaysia, Thailand, dan Australia.
IG: @zoetoys
Hadiah dari Zoe Toys adalah:
Freddie the Frog Shoes
Freddie the Frog Shoes ini dimulai dari akhir tahun 2009 oleh Fanny dan suaminya, Jimmy. Mulai dari desain packaging, desain sepatu hingga distribusi dan produksi mereka kelola sendiri. Saat ini Freddie the Frog Shoes sudah mempunyai 4 mini-store di beberapa mal di Jakarta dan Surabaya. Selain itu mereka juga sudah berhasil mendistribusikan sepatu kami ke Malaysia, Singapura, Thailand, Vietnam dan Australia. Keunggulan produk Freddie The Frog Shoes selain model yang trendi, nyaman dipakai bayi juga bisa dipersonalized dengan nama baby atau tanggal lahir baby di telapaknya. Selain untuk gaya bisa juga untuk kenang2an sampai besar nanti.
Selain sepatu prewalker, Freddie The Frog Shoes juga menjual berbagai aksesoris sepatu yang bisa di mix and match dengan sepatunya.
http://freddiethefrogshoes.com/about
Hadiah dari Freddie the Frog Shoes adalah:
Cokelat Colatta
Cokelat Colata merupakan seri produk cokelat, dari Gandum Mas Kencana.
Menarik kannn?
Ikutan yuk yuk!
Leave a Reply