Kembali lagi dengan postingan blog + vlog!
Sebelumnya, buat teman-teman di sini apakah sudah subscribe youtube channel saya? HAHAHAHA #PROMOSI :’D Eh sebetulnya saya menerima dukungan dalam bentuk doa sekalipun agar tetap semangat bikin konten-konten positif dan berfaedah serta belajar ngambil video dan ngedit dengan terampil. Kadang agak menyesal dulu nggak belajar ngedit video sama master-master di LFM ITB :’)
Namun ya itulah, penyesalan selalu datang belakangan.
Karena kalau duluan namanya pendaftaran.
*taratak dung cessss~*
Oke, jadi kali ini saya sebetulnya mau ngasih lihat sedikit koleksi buku saya dan suami di rumah dan bagaimana kami membaginya. Buku kami terlokalisir di dua lemari; lemari segala fungsi di lantai bawah dan lemari buku betulan di ruang kerja / perpustakaan pribadi. Walaupun jumlah bukunya nggak banyak, buku kami cukup beragam mulai dari buku sejarah sampai puisi, buku resep sampai buku agama. Kondisi bukunya pun beragam karena saya cukup sering beli buku bekas lalu dikoleksi, walau bentuknya sudah memprihatinkan. *dipites Marie Kondo*
Dengan memperhatikan faktor-faktor:
- Preferensi pribadi
- Jumlah buku
- Jenis buku
- Kondisi buku
- Siapa saja yang membaca
Kami menyusun buku-buku kami berdasarkan kategori / genre.
Saya sempat membaca juga di apartmenttherapy.com, ada beberapa metode / cara menyusun buku. Jujur selama ini saya nggak pernah kepikiran kalau ada cara lain menata buku kecuali berdasarkan genre. Ternyata buku bisa juga disusun berdasarkan:

- Alfabetis
Ini cocok diaplikasikan pada jumlah buku yang banyak dengan jumlah pembaca yang banyak juga, misalnya kalau kita mau bikin taman bacaan di rumah dengan koleksi yang lengkap banget. - Warna
Ini cocok diaplikasikan kalau jenis buku yang kita miliki nggak terlalu beragam jenisnya dan kondisinya masih prima-prima sehingga warnanya ‘keluar’. Selain itu, pembagian berdasarkan warna seperti ini cocok diaplikasikan untuk koleksi pribadi alias ‘kita yang nyusun, kita yang baca, kita yang nyari’. - Kronologi
Pembagian ini sangat spesifik dan cocok untuk pengoleksi buku dengan topik tertentu, misalnya buku-buku sejarah. Dengan penyusunan berbasis kronologi, buku-buku bisa diurutkan misalnya dari buku Pre-Historic, Stone Age, Bronze Age, Iron Age, dst. Nah, lumayan njelimet nih kalau begini… :’)))) - Autobiografi (pengalaman pribadi)
Kalau metode ini personal sekali. Pemilik buku bisa menyusun dan mengurutkan buku berdasarkan masa-masa membacanya. Misalnya nih, dulu waktu SD kelas 1-3 saya hobi banget baca buku Lupus karyanya Hilman Hariwijaya juga komik Doraemon. Nah, dengan penyusunan tipe ini, maka buku Lupus akan diletakkan bersama komik-komik Doraemon. Sekali lagi, ini lebih cocok untuk orang yang emosional dan punya ingatan kuat, hehehe. - Kombinasi pilihan-pilihan di atas
Kalau teman-teman menyusun buku di rumah berdasarkan tipe apa? Atau jangan-jangan sudah dideclutter semua seperti saran Kon Mari? Huheheheh… Silakan komentar yaaa :) Komentar soal vlognya juga boleh, hihihi.
Leave a Reply