Yang Dikabulkan Secara Online Oleh 2020

Seperti tahun-tahun sebelumnya, saya sudah siap-siap wrap-up tahun dan bikin resolusi untuk tahun berikutnya di akhir bulan November. Terdengar ambisius ya? Namun sebetulnya hal ini tujuannya supaya saya bisa santai dan nggak grasa-grusu di akhir tahun yang sebetulnya adalah momen liburan. Yup, walaupun pandemi, orang-orang tetap mau liburan kan? :’)))

Tahun 2020 ini, seenggaknya buat saya, waktu berjalan dengan aneh. Terasa lama tapi kok tau-tau sudah mau berakhir ya :’))) Dugaan saya sih karena ritme hidup saya sebagai freelancer yang “dari deadline ke deadline” dan segalanya online. Biasanya sih kalau nggak pandemi, ada selingan ‘hidup di dunia nyata’ misalnya meeting sama client, acara ngeliput atau ngisi event, atau jalan-jalan untuk liburan. Tahun ini, selingan-selingan tersebut jadi kemewahan yang langka dan kalaupun dilakukan ya harus super hati-hati. Mungkin rasanya seperti minum coca-cola dingin di Korea Utara~

Namun karena semuanya serba online, malah ada beberapa hal yang justru terkabul, atau boleh dibilang: semi-terkabul di 2020 ini.

1. ‘Reuni’ Pemenang JCS International Young Creatives Award 2017-2019

Tahun ini saya dapat kesempatan untuk ‘mengenal’ dan kolaborasi bareng pemenang JCS International YCA tahun 2017, 2018 dan 2019. Kolaborasinya bikin film pendek tentang pandemi covid-19. Dari 9 orang, akhirnya ada 6 orang dari 6 negara yang ikutan: Artes (Albania), Funke (UK), Eisa (UAE), Roberto (Chile), Raj (India) dan Indonesia. Jujur kontribusi saya untuk projectnya minim banget :’))))))))))))))))))) tapi ini pengalaman baru yang menurut saya nggak akan datang kalau nggak pandemi.

Untuk saya, yang nggak terlupakan justru momen-momen koordinasi online via grup WhatsApp, japrian, email, Zoom Meetings malam-malam yang seru tapi lumayan bikin tensi naik.

Filmnya sendiri nggak tau akan tayang kapan dan dimana, but it was one of my 2020 highlights!

2. Punya medali dari acara lari

HAHAHAH, I know some of you guys would think “KEMANA AJA SIH ANDA?” Yes, mungkin saya telat 7-8 tahun ya buat merayakan dapat medali dari event lari, but I still think it’s worth a little celebration. Yup, saya ikutan event ‘Star Wars Virtual South East Asia 2020‘ untuk yang 5,4km lalu dikirimin lah medali ini.

Untuk saya pribadi, ini jadi highlight di 2020 bukan karena medali atau event lari-nya tapi karena tahun ini saya kembali olahraga secara lumayan rutin. Sekadar jogging sore di lapangan di komplek sih, tapi untuk ukuran saya yang sejak melahirkan (di 2016!) hampir nggak pernah olahraga rutin sama sekali, ini sesuatu yang patut diabadikan. Apalagi terasa banget efeknya ke badan :) Ini sempat saya tulis di post bulan Agustus lalu.

3. Merasakan sekolah di bidang ilmu sosial

Baru di bulan Mei saya post soal keinginan untuk sekolah lagi, eh ternyata nggak lama setelah itu saya dipertemukan dengan edX. edX adalah salah satu platform belajar online bersertifikat, dan ternyata edX menawarkan sebuah konsep yang menarik yaitu MicroMasters.

MicroMasters programs are a series of graduate level courses from top universities designed to advance your career. They provide deep learning in a specific career field and are recognized by employers for their real job relevance. Students may apply to the university offering credit for the MicroMasters program certificate and, if accepted, can pursue an accelerated and less expensive Master’s Degree.

edx.org/micromasters

Lalu saya menemukan program MicroMasters dari NYUx berjudul Integrated Digital Media. Program ini terdiri dari 4 course yang kurang lebih durasinya 1 tahun 1 bulan.

  1. Creative Coding
  2. Theories of Media and Technology
  3. Media Law
  4. Integrated Digital Media Capstone

Waktu baca keterangannya, saya langsung tertarik. Kalau saya pikir-pikir, mungkin digital media adalah bidang yang saya minati dan paling mungkin saya ambil berdasarkan pengalaman yang ada. Selain itu rasanya keren aja gitu kelas dari NYU :’)))

So I took it and paid for it. Saya pikir ini adalah investasi buat diri saya sendiri, setidaknya dua hal baru: mencoba sekolah online dan sekolah di bidang ilmu sosial. Saat ini saya lagi menjalani course yang ‘Theories of Media and Technology‘ dan ternyata memang menarik walaupun ngap-ngap-an juga ngejar tugasnya setiap minggu.

Sebetulnya suami saya sudah bilang, “Kalau sekolah ilmu sosial bakal ada reading week gitu gitu, jadi memang harus banyak baca dan tugas-tugasnya menulis gitu lah.” Waktu itu saya pikir karena saya suka baca dan suka nulis, ya aman dong?

Ternyata:

Hahaha, ternyata waktu dijalani: AMPUNNN… :’)))

Betulan seru sih tapi ya itu lah, lelah. :’))) Oh iya, post blog kemarin itu adalah salah satu assignment saya. Lumanyun juga shay, biasanya nulis caption doang sekarang disuruh bikin essay minimal 1500 kata~

Anyway, insyaallah saya mau maju terus pantang mundur. Ini adalah goal saya di 2021! Menyelesaikan program MicroMasters ini. Bismillah.

4. Nonton Konser RADWIMPS

Dengan adanya pandemi, nonton konser dan datang ke festival (festival apapun itu) adalah hal yang mustahil. Walaupun bukan concert goer yang gimana-gimana banget, tapi nonton konser ini adalah hal yang saya kangenin. Awal tahun saya sempat beli 2 tiket konser, konsernya Novo Amor di Singapore dan konser Raisa di GBK. Keduanya dibatalkan dan tiket pun di-refund.

Bulan September saya membeli tiket konser online pertama saya: Wave of Cinema. Kalau boleh jujur, rasanya seperti nonton YouTube aja :’))))))))))))))))))))))) At one point, I must admit that nonton konser online itu adalah oxymoron. There’s an obvious reason why people go to concert instead of watching video clips :’)))))))))

Tapi.

Di 2020 saya bilang: BEBASKEUN WE LAH*.

*) Terserah aja lah

Setelah nonton ‘Wave of Cinema’ dan mengalami kejenuhan yang luar biasa saya mulai buka-buka video konser, mulai dari yang saya punya sampai yang ada di YouTube. Salah satunya RADWIMPS dan setelah video ini akhirnya saya cariin video konsernya yang ada satu-satu. Semua saya tonton.

https://www.youtube.com/watch?v=60PLHxfCQLs

Dan saya pun janji, pokoknya setelah pandemi ini selesai saya mau nonton konser mereka. Wow. Ambisius. Tapi. Serius.

Nggak sampai sebulan, ternyata semesta mendukung untuk saya dapat teaser-nya. ((((TEASER))))

Jadilah saya nonton secara online konser ini dan somehow, walaupun nonton online juga, kali ini happy banget. Well, memang bayarnya lumayan sih…………………….. tapi ada video on demandnya juga dan saya ulang-ulang besok-besoknya. (Well, ini antara happy sama nggak mau rugi memang beda tipis…………………… :’))))

Plus abis gambar lalu di-notice. W.O.W.

Aku siap menabung terus untuk ke Jepang lagi setelah pandemi! GANBATTE!~

*

Sebetulnya, selain konser RADWIMPS ini ada beberapa acara yang sudah lama ingin saya datangi, namun baru bisa saya ‘cicipi’ karena diadakan online akibat pandemi. Acara-acara tersebut adalah: Ubud Reader & Writer Festival, IDEAfest, dan AdobeMAX. But then again, acara online tuh memang nggak akan pernah sama karena mungkin salah satu tujuan kita datang ke acara itu ingin dapat vibe komunitasnya dan kenalan atau networking kan :’)

Oh iya, sebetulnya ada hal lain yang sepertinya terwujud justru karena pandemi yaitu road trip sampai Jawa Timur, tapi saya ceritakan nanti deh, di postingan terpisah, soalnya panjang :p

Have a great day and weekend, everyone!

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.